Langsung ke konten utama

Permasalahan Kemiskinan di Indonesia

Kata Pengantar



Puji serta syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi kesehatan sehingga kali ini penyusun bisa menuliskan tentang masalah kemasyarakatan khususnya di Indonesia.
Penulisan makalah ini dituliskan berhubungan dengan tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yang menambil tema tema kemiskinan dan diberi judul “Permasalah Kemiskinan di Indonesia.”
Dalam makalah ini akan saya jabarkan beberapa hal-hal yang berkaitan dengan kemiskinan di Indonesia, berkaitan dengan dampak atau akibat, bagaimana cara mengurangi atau menuntas kemiskinan di Indonesia dan lain-lain.
Semoga makalah ini bisa memberikan wawasan serta pengetahuan tentang permsalahan masyarakat tentang kemiskinan, dan diucapkan sebesar-besarnya kepada sumber atau pihak- pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.






Pengertian Permasalahan Kemiskinan


Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll.
Pengertian miskin tingkat 1 adalah keadaan yang membutuhkan pokok sandang, pangan, dan papannya tidak dapat terpenuhi. Sedangkan definisi miskin tingkat 2 yaitu apabila kebutuhan primer dapat terpenuhi tetapi tidak untuk sekunder.Definisi miskin tingkat 3 yaitu terpenuhi kebutuhan primer dan sekunder tetapi tidak untuk tersier. Selanjutnya untuk definisi miskin tingkat 4 yaitu terpenuhi primer, sekunder, tersier, tetapi tak bisa menjamin anak anda (dari sisi investasi finansial).
Dalam buku Sosiologi diterangkan bahwa pengertian kemiskinan adalah keadaan ketika seseorang tidak sanggup memelihara diri sendiri dengan taraf kehidupan kelompok, serta tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, dan fisiknya dalam kelompok tersebut. Pada masyarakat yang bersahaja, kemiskinan identik dengan kesulitan memenuhi kebutuhan primer. Walapun begitu, pengertian kemiskinan akan berbeda dalam masyarakat kota, kemiskinan berarti harta benda yang dimiliki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan standar kehidupan kota sehingga kemiskian menjadi masalah sosial.



Kemiskinan bisa dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup :
·         Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
·         Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
·         Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.




Macam – Macam Kemiskinan


  1. Pengertian kemiskinan absolut atau mutlak adalah kemiskinan yang dapat diukur dengan perbandingan tingkat pendapatan orang atau keluarga dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan dasar minimun. Oleh karena itu, mengkategorikan seseorang mengalami kemiskinan absolut adalah dimana uang yang diperoleh tidak dapat mencukupi untuk membeli lauk pauk harian.
  2. Selanjutnya, apa yang dimaksud kemiskinan relatif? Pengertian kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang lebih banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dimana seseorang ataupun keluarga itu tinggal. Sehingga walaupun seseorang atau keluarga itu pendapatnya dapat memenuhi seluruh keperluan primernya, akan tetapi masih tergolong berpendapatan rendah dibandingkan dengan individu lain di masyarakat maka seseorang tersebut disebut mengalami kemiskinan relatif. Kemiskinan relatif dapat diperkirakan dengan memperhatikan golongan berpendapatan rendah dari suatu pola pembagian pendapatan. 
  3. Pengertian kemiskinan kultural adalah keadaan dimana individu ataupun kelompok memilih untuk atau mengambil sikap untuk tidak memperbaiki taraf hidupnya yang sekarang dikarenakan budaya yang dimilikinya seperti suku suku pedalaman contohnya, suku anak dalam, kajang dan banyak lagi di Indonesia.


Indikator-indikator Kemiskinan

         Untuk menuju solusi kemiskinan, penting bagi kita semua untuk menelusuri detail idikator-indikator kemiskinan tersebut. Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari badan Pusat Statistika, antara lain sebagai berikut ;

1.    Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan, dan pendidikan),
2.    Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi),
3.    Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasiuntuk pendidikan dan keluarga),
4.    Kerentangan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa,
5.    Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam,
6.    Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat,
7.    Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan,
8.    Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacar fisik maupun mental,
9.    Ketidak mampuan dan ketidak ketergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).


Penyebab dari Kemiskinan

1.    Pendapatan Per Kapita Penduduk
Tingginya pertumbuhan pendapatan per kapita tidak akan terlalu berdampak apabila tidak disertai dengan perbaikan dalam hal distribusi pendapatan. Perubahan pendapatan per kapita mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kemiskinan. Peningkatan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia hanya dinikmati oleh sebagian kecil penduduk. Sementara sebagian besar penduduk yang saat ini hidup dalam kemiskinan tidak menikmati capai tersebut. Dengan kata lain meskipun ekonomi tumbuh dengan baik, tetapi mereka tetap berada dalam kemiskinan. Peningkatan kontra prestasi (gaji, honor, upah, dan bentuk lain) yang selama ini terjadi di Indonesia hanya dinikmati oleh sebagian orang. Peningkatan kontra prestasi tersebut tidak sampai menyentuh pada kelompok yang berada pada garis kemiskinan.
2.    Rasio Ketergantungan Penduduk
Kemiskinan juga dipengaruhi oleh rasio ketergantungan penduduk. Besarnya penduduk yang beraktifitas sebagai ibu rumah tangga, menganggur, dan sedang sekolah akan semakin memperbesar rasio ketergantungan penduduk. Tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengurangan faktor penyebab kemiskinan. Artinya jikalau nantinya penduduk yang saat ini sedang sekolah (SMP/SMA/Diploma/Sarjana) telah lulus, maka kehadira mereka tidak akan membantu mengurangi faktor penyebab kemiskinan. Tetapi kehadiran mereka justru akan menambah besar nilai rasio ketergantungan. Dengan kata lain kemungkinan mereka untuk menjadi pengangguran lebih besar karena sistem pendidikan yang tidak memiliki link and match dan miskin praktek/ keterampilan.
Meningkatnya rasio ketergantungan akan meningkatkan proporsi populasi yang hidup dalam kemiskinan. Angka kelahiran yang tinggi berimplikasi pada tingginya rasio ketergantungan. Negara-negara berkembang di Asia yang sukses mengurangi angka kelahiran, maka rasio ketergantungannya relatif rendah. Kemiskinan akan meningkat seiring dengan meningkatnya rasio ketergantungan.
Faktor penyebab munculnya rasio ketergantungan adalah adanya tingkat kelahiran yang tinggi. Penyebab kemiskinan adalah adanya ledakan penduduk yang tidak terkendali karena ledakan penduduk akan menimbulkan pola hidup yang serba pas-pasan. Masyarakat miskin tidak akan pernah berhasil mencapai taraf hidup yang lebih tinggi dari tingkat subsiten, kecuali apabila mereka mengadakan pemeriksaan pengendalian preventif terhadap pertumbuhan populasi mereka, atau dengan menerapkan pengendalian kelahiran. Apabila setiap keluarga memiliki tiga orang anak yang berarti dalam satu keluarga akan terdiri dari lima jiwa. Semakin besar jumlah anak maka semakin besar jumlah tanggungan yang harus di tanggung oleh kepala keluarga. Selanjutnya semakin besar jumlah penduduk yang berusia tidak produktif makan semakin besar tanggungan yang harus di tanggung oleh penduduk usia produktif.
3.    Pertumbuhan Ekonomi
Tidak ada korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mampu mengurangi munculnya kemiskinan. Karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi justru hanya memicu munculnya kesenjangan pendapatan dan in-equality. Pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap upaya menaikkan pendapatan penduduk miskin serta pertumbuhan ekonomi tidak bisa mengurangi ketimpangan pendapatan antara orang kaya dan orang miskin. Tingginya pertumbuhan pendapatan per kapita tidak akan terlalu berdampak apabila tidak disertai dengan perbaikan dalam hal distribusi pendapatan. Perubahan pendapatan per kapita mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kemiskinan dan semakin besar ketimpangan distribusi pendapatan (gini ratio) maka semakin besar tingkat kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang selama ini dicapai oleh Indonesia ternyata tidak mampu mengurangi faktor penyebab kemiskinan. Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang di Indonesia. Efeknya akan memunculkan kemiskinan struktural dimana pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang kaya, sementara bagian terbesar masyarakat yang tetap miskin.
Pengurangan kemiskinan di suatu negara dan di waktu tertentu ditentukan secara penuh oleh tingkat pertumbuhan ekonomi dan perubahan distribusi pendapatan. Hubungan ini sesuai dengan teori “tricle down effect” dimana bila ekonomi tumbuh, maka secara otomatis akan terjadi pemerataan hasil-hasil pembangunan atau perembesan ke bawah sehingga hasil-hasil pembangungan dapat dinikmati oleh kelompok miskin. Dengan demikian kaum miskin dapat keluar dari kemiskinannya.
4.    Persentase Tenaga Kerja Di sektor Pertanian
Kemiskinan di pedesaan di Indonesia dapat berkurang dengan meningkatkan nilai tambah hasil pertanian. Sehingga pembangunan pedesaan dan pertanian, dimana ada kenaikan produktivitas per hektar atau pada rumah tangga, seharusnya diprioritaskan untuk bagian pulau di luar Jawa dan Bali dimana tingkat kemiskinannya yang tinggi. Persentase tenaga kerja di sektor pertanian tidak mampu mengurangi faktor penyebab kemiskinan karena sektor pertanian dan mempunyai tingkat pendidikan SD kebawah. Oleh karena itu program pengentasan kemiskinan di sektor pertanian perlu diprioritaskan. Pembangunan sektor pertanian melalui perbaikan lahan pertanian, perikanan, dan kehutanan serta pembangunan masyarakat pedesaan perlu menjadi pijakan untuk membawa masyarakat Indonesia keluar dari permasalahan kemiskinan
                                      


Beberapa Dampak dari Kemiskinan

1.    Berkurangnya rasa nasionalisme terhadap suatu Negara, di karenakan lebih memikirkan kebutuhan untuk bertahan hidup saja kesulitan apalagi memikirkan rasa cinta pada Negara.
2.    Banyak terjadinya tidak kejahatan di mana mana , di karenakan masih banyaknya masyarakat yang berpikiran pendek dalam memenuhi kebutuhan hidup dan sudah terlalu terdesak dengan kebutuhan tanpa di bekali iman dalam agama sehingga segala cara pun di lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3.    Harga diri suatu Negara yang jatuh dimata dunia dan akan diremehkan dan di anggap sumber daya manusianya tidak punya potensi untuk maju dan hanya mengandalkan bantuan dan bantuan.
4.    Semakin tidak terurusnya generasi muda oleh orang tua dan terlepas begitu saja dari pendidikan dan pengawasan orang tua sehingga menumbuhkan generasi muda yang tidak mengindahkan akan budaya ketimuran.
5.    Hilangnya rasa kegotong royongan dan saling membantu di karenakan sudah menjamurnya budaya individual sehingga menimbulkan kurangnya rasa persatuan di suatu Negara.
6.    Timbul banyak nya penyakit di mana mana baik itu penyakit menular sex ataupun penyakin yang di sebabkan karena tempat yang kumuh atau makanan yang di konsumsi tidak sehat .
7.    Semakin drastis berkurangnya belajar agama atau keyakinan pada Tuhan di karenakan lebih pada memikirkan kebutuhan yang utama yaitu makan.
8.    Terjadinya banyak perselingkuhan di mana mana baik perselingkuhan dalam berbisnis , perselingkuhan dalam  rumah tangga dan perselingkuhan dalam  mencintai tanah air.
9.    Semakin terpuruknya ekonomi bangsa yang akan mengakibatkan kehancuran suatu bangsa, akibat ingin memisahkan diri dari wilayah kesatuan tanah air.
10. Lahirnya sebuah kelompok masyarakat yang begitu pandai,dahsyat dan kreatif melahirlan suatu yang baru dan canggih akibat terhimpit ekonomi dan terjadinya revolusi masal dan terpecah belahnya suatu Negara menjadi Negara Negara kecil.


Solusi dari kemiskinan

1.    Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :
• Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
• Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer

2.     Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Fokus program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan dengan fokus ini antara lain:
• Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan pola bagi hasil/syariah dan konvensional.
• Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan Mikro (LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
• Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro
• Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal
• Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro
• Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
• Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil
• Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan keluarga
• Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah
• Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.
3.     Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :
• Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
• Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
• Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
• Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.
4.    Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
• Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
• Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
• Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
• Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit;
5.    Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program teknis yang di buat oleh pemerintah seperti :
• Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA)
• Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.
• Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial.
• Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga Harapan (PKH).
• Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan).
6.    Permasalahan Pemberdayaan UMKM
Beberapa permasalahan yang tengah di hadapi oleh sektor UMKM dewasa ini antara lain:
• Perlunya perluasan jaringan kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak lain terkait untuk mengoptimalkan serta mensinergikan berbagai upaya penanggulangan kemiskinan, baik di dalam maupun di luar negeri.
• Perlunya peningkatan upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui intensifikasi dan perluasan penyaluran kredit dari lembaga perbankan/keuangan kepada UMKM secara sistemik dan berkelanjutan. Terkait dengan hal ini, diprioritaskan untuk membuka akses lembaga perbankan dan keuangan untuk pengembangan UMKM, menyederhanakan prosedur dan persyaratan dan penjaminan usaha/kredit khususnya yang diberikan oleh pemerintah daerah.
• Peningkatan intensitas upaya pemberdayaan, pelatihan, dan pengembangan Konsultan Keuangan/Pendamping UMKM Mitra Bank (KKMB) guna meningkatkan ketersediaan tenaga pendamping usaha mikro. Terkait dengan hal ini, diperlukan upaya penyusunan panduan dan kebijakan untuk menentukan kedudukan serta penghargaan terhadap jasa profesional KKMB oleh Bank Indonesia sebagai lembaga pembina.
• Penguatan peran Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam sistem perbankan nasional terutama untuk memperluas penyaluran kredit terutama untuk segmen usaha mikro dan kecil. Dalam hal ini perlu diprioritaskan untuk menyiapkan landasan regulasi berupa Undang-Undang tentang LKM.
• Peranan Bank Indonesia dalam pengembangan UMKM mengalami perubahan paradigma, namun bukan berarti kebijakan dan strategi untuk mendukung UMKM menjadi berkurang tetapi disesuaikan dengan perundangan baru yang berlaku. Oleh karenanya, kebijakan Bank Indonesia dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM adalah dalam rangka untuk mendorong peningkatan fungsi intermediasi perbankan serta untuk mendukung sistem perbankan yang sehat.
• Inovasi produk layanan kredit/keuangan mikro harus terus dikembangkan oleh perbankan sehingga mampu menjembatani kesenjangan antara aspek kehati-hatian (prudential) dan aspek potensi UMKM (yang masih belum bankable).
• Perlunya penyediaan sumberdaya manusia pengelola Satgas Daerah KKMB dalam bentuk staf Unit Bantuan Teknis (UBT) jumlah cukup, memiliki kompetensi, kapabilitas yang memadai, dan bekerja secara full time untuk menggerakkan dan mempercepat operasionalisasi Satgas Daerah KKMB.
• Perlunya peningkatan intensitas forum-forum komunikasi diantara Bank, KKMB, Usahawan, dan stakeholder terkait lainnya sebagai media untuk menyamakan persepsi terkait dengan implementasi penyaluran kredit untuk UMKM, terutama kredit usaha mikro.
• Perlunya peningkatan optimalitas pemanfaatan dana-dana BUMN (melalui Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) untuk membiayai pengembangan dan pemberdayaan UMKM terutama melalui pembiayaan usaha mikro di daerah.







Penutup dan Saran

Kemiskinan merupakan salah satu dari permasalahan sosial didunia khususnya di Indonesia dan hal ini (kemiskinan) pun bisa menjadi tolak ukur dari seberapa besar dan majunya negara tersebut. Selain itu, kemiskinan pun menjadi salah satu akar dari bentuk-bentuk tindak kejahatan atau kriminal yang ada di Indonesia, contohnya adalah pencurian, pembegalan, dan tindak pidana yang lainnya.
Sudah banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan, tetapi jika dari kita dan orang banyak tidak mendukung atau bergerak untuk mendukung kegiatan tersebut makan hasilnya pun akan nihil atau tidak ada efeknya, dan untuk pemerintah sebaiknya butuh  penanganan yang lebih ekstra untuk menyelesaikan permasalahan sosial tentang kemiskinan ini. Ada baiknya dilakukan revolusi mental bagi rakyat-rakyat Indonesia untuk mau melawan kemiskinan salah satunya yaitu bekerja keras.
Demikianlah makalah yang telah dibuat, kurang lebihnya maafkan. Berikan saran yang membangun agar penulis bisa memberikan makalah yang lebih baik dari sebelumnya. Bila ada kata-kata yang menginggung perasaan pembaca tolong dimaafkan karena tidak kesengajaan dalam penulisannya.










DAFTAR PUSTAKA





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Storyboard Game : Java Chess The Game

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR TEKNOLOGI GAME Nama          :         BagusFajarDwichayo NPM            :         51415251 KONSEP GAME Pada kali ini akan membuat konsep game yang serderhana. Dengan seiringnya waktu game-game yang ber grafik bagus dan gameplay yang sangat banyak action sudah sangat dijumpai pada saat ini, akan tetapi dengan grafik yang standar-standar saja dan gameplay yang simple juga masih sangat digemari oleh orang-orang yang mengisi waktu luang nya dengan teman-teman ketika sedang nongkrong atau sedang berkumpul untuk senang-senang. Game yang simple ini biasanya digemari oleh anak-anak atau para wanita. Oleh sebab itu berlatar belakang yang simple ada permainan tradisional yang sangat mudah dimainkan yaitu catur jawa, permainan ini sangat simple dan tidak salah untuk mengisi waktu luang dan bersen...

KOMPUTASI MODERN & PARALEL PROCESSING

a)   Pengertian Komputasi dan Paralel Prossesing KOMPUTASI Sebagian besar manusia di dunia mengetahui apa itu komputer, komputer berbeda dengan komputasi. Jadi, komputasi merupakan suatu cara untuk menemukan pemecahan permasalahan dari data input dengan suatu algoritma. Pengertian Komputasi adalah proses menghitung, membandingkan dan berbagai operasi perhitungan matematika dan logika yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah yang dikerjakan dengan program komputer yang sudah disusun sesuai dengan Algoritma yang benar. Kelebihan dari proses perhitungan komputasi yaitu bisa mendapatkan suatu hasil laporan dengan cepat dan akurat. Karena kita tinggal menginput data ke komputer, maka sistem yang telah dibuat tadi akan bekerja dan mengolah data kita menjadi informasi yang lebih berguna. PARALLEL PROCESSING Pemrosesan paralel  yaitu menggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Idealnya,parallel processing membu...

PERJALANAN BUKIT PELANGI

Bukit Pelangi (gambar dari google).. Bukit Pelangi mungkin adalah tempat yang biasa dikunjungin kalau gue mau kepuncak. Ini tempat bukan opsional, sunah, atau apalah.. ini  tempat yang wajib kudu dan harus dilewatin sama kita-kita. Khususnya temen-temen SMA Sejahtera 1 Depok angkatan ke-32 (EXOS32) yang sering ke Puncak. Hmmm kenal tempat ini gara-gara temen sekolah si Rizky Maulana A.K.A Erem. Waktu itu (Lupa tanggal) lagi jaman-jamannya game Online PB. Nah kita-kita niat maen di satu warnet deket sekolah, hari itu hari libur. Nah karna anak-anak demennya pada ngaret akhirnya kita gak kebagian kursi di Warnet. Pas waktu itu si ada 4 orang ada gue, Erem, Faisal (Aso), sama Putra (Putbol) akhirnya kita galau didepan warnet bingung karna rencana yang diniatin gak sesuai harapan. Pas beberapa menit semenjak keambiguan kita keluarlah sabda dari mas Erem yang bunyinya.. Pake bismillah dulu. "Eh gimana kita ke BUKIT PELANGI aja? Itu gue pernah nongkrong disitu sama temen-te...