SEJARAH LINUX
K. Thompson (kiri), Dennis R. (Kanan) |
Dalam
waktu singkat UNIX berkembang secara pesat dan terpecah dalam dua aliran: UNIX
yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh
AT&T. Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri, dan
terjadilah persaingan yang melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol
dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya
standarisasi. Dari sini lahirlah proyek POSIX yang dimotori oleh IEEE (The
Institute of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan untuk
menetapkan spesifikasi standar UNIX. Akan tetapi, standarisasi ini tidak
meredakan persaingan. Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis UNIX.
A. S. Tanembaum |
Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat
oleh A. S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan atau pengajaran.
Source
code (bahasa
pemograman komputer yang bisa dibaca manusia) MINIX
inilah yang dijadikan Linus Torvalds sebagai referensi membuat sistem operasi
baru yang gratis dan source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini
kemudian diberi nama Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool
dari Free Foundation Software (gerakan
pendukung software bebas) yang berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem
operasi yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU.
Secara
teknis dan singkat dapat dikatakan, Linux adalah suatu sistem operasi yang bersifat multi user
dan multitasking, yang dapat berjalan di berbagai platform, termasuk prosesor
INTEL 386 dan yang lebih tinggi. Sistem operasi ini mengimplementasikan
standard POSIX. Linux dapat
berinteroperasi secara baik dengan sistem operasi yang lain, termasuk Apple, Microsoft
dan Novell.
Berawal dari sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan
pada tahun 1960-an dan pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya
dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan
dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.
Nama Linux berasal dari nama penciptanya, LINUS TORVALDS,
di Universitas Helsinki, Finlandia yang sebetulnya
mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi. Linux dulunya
adalah proyek hobi yang dikerjakan oleh Linus Torvalds yang
memperoleh inspirasi dari Minix. Minix adalah
sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy
Tanenbaum pada tahun 1987. Minix pada saat itu merupakan suatu proyek pelajaran
di kelasnya waktu itu yang menyerupai sistem UNIX.
SEJARAH LOGO UNIX
TUX, nama seekor pinguin yang menjadi logo maskot dari
Linux. TUX hasil karya
seniman Larry Ewing pada
waktu developer merasakan Linux harus mempunyai logo trademark ( 1996 ), dan
atas usulan James Hughes dipilihlah
nama TUX yang
berarti Torvalds UniX.
Lengkap sudah logo dari Linux, berupa penguin dengan nama TUX. Trademark ini
segera didaftarkan untuk menghindari adanya pemalsuan. Linux terdaftar sebagai
Program sistem operasi ( OS ).
Linux justru memilih simbol
seekor Pinguin dengan perut yang besar yang terduduk dan terlihat santai. Hal
ini teryata karena sang pencipta Linux yaitu Linus Benedict Torvals pernah
digigit oleh binatang tersebut. Pada saat Linus berlibur ke daerah
selatan. Disanalah dia bertemu seekor pinguin yang pendek yang menggigit
jarinya hingga ia terserang demam. Kejadian yang lucu ini merupakan awal
terpilihnya pinguin sebagai logo Linux
Hingga sekarang logo Linux yaitu TUX sudah terkenal ke
berbagai penjuru dunia. Orang lebih mudah mengenal segala produk yang berbau
Linux hanya dengan melihat logo yang unik dan lucu ini hasil kerjasama seluruh komunitas Linux di seluruh dunia.
JENIS - JENIS LINUX
Corel
|
Kelebihan :
|
Kekurangan :
|
|||
Turbolinux
|
Kelebihan :
|
Kekurangan :
|
|||
ubuntu
|
Kelebihan :
|
Kekurangan :
|
|||
CALDERA
|
Kelebihan :
|
Kekurangan :
|
DEBIAN
|
Kelebihan :
|
Kekurangan :
|
redhat
|
Kelebihan :
|
Kekurangan :
|
Mandrake
|
Kelebihan :
|
Kekurangan :
|
Slackware
|
Kelebihan :
|
Kekurangan :
|
SuSE
|
Kelebihan :
|
Kekurangan :
|
PENGEMBANGAN LINUX
Perbedaan
utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada kernel
Linux dan
komponen-komponennya yang bebasdan terbuka. Linux bukan satu-satunya
sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh
terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang
menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft.
Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL,
adalah sebuah bentuk copyleft, dan digunakan oleh kernel
Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.
Sistem
Linux berkaitan erat dengan standar-standar POSIX, SUS, ISO dan ANSI. Akan tetapi, baru
distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1. Proyek-proyek
perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering
dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat
lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat
proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak
tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk
yang dinamakan distribusi
Linux.
Sekarang Linux adalah sistem UNIX yang lengkap, bisa digunakan
untuk jaringan (networking), pengembangan software, dan bahkan untuk
sehari-hari. Linux telah digunakan di berbagai domain, dari sistem benam sampai
superkomputer, dan telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi server web
dengan aplikasi LAMP-nya
yang populer. Linux sekarang merupakan alternatif OS yang jauh lebih murah jika
dibandingkan dengan OS komersial, dengan kemampuan Linux yang setara bahkan
lebih Lingkungan sistem operasi ini termasuk :
- Ratusan program termasuk,
kompiler, interpreter, editor dan utilitas
- Perangkat bantu yang mendukung
konektifitas, Ethernet, SLIP dan PPP, dan interoperabilitas.
- Produk perangkat lunak yang
reliabel, termasuk versi pengembangan terakhir.
- Kelompok pengembang yang
tersebar di seluruh dunia yang telah bekerja dan menjadikan
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN LINUX
Kelebihan
Linux :
·
Linux bisa
berinteraksi dengan operating system lain dengan cara : kompabilitas file
system, kompabilitas network, dan emulasi (simulasi) operating system.
·
Virtual memory membuat
linux mempunyai kemampuan untuk menjalankan program – program yang lebih dari
seharusnya karena penggunaan swap memori..
·
Skalabilitas artinya
linux bisa berjalan dari komputer 286 XT sampai dengan mesin sebesar Beowulf
clusters dengan multi prosesor 16 buah.
·
Stabilitas, Linux
sangat luar biasa stabil, jika dikonfigurasi dengan benar, system linux akan
hidup terus menerus hingga hardwarenya tidak memadai (rusak), lain dengan
windows yang memerlukan reboot berkala untuk menjaga stabilitas. Salah satu yang
mendasari stabilitas ini adalah penomoran versi dari shared libraries,
kebanyakan aplikasi windows menginstall versi-versi baru dari dynamic link
libraries (DLL), yang mengakibatkan aplikasi lain yang menimpa versi lain dari
DLL tersebut tidak berfungsi dengan semestinya. Linux juga mewarisi tradisi
UNIX dengan mendukung adanya file permission (izin file), yang dapat mencegah
pengubahan atau penghapusan file tanpa izin dari pemiliknya, karena itu, virus
pada dasarnya tidak dikenal di dunia linux.
·
Didukung oleh ribuan
programmer di seluruh dunia, jadi kalau ditemukan bug cepat untuk mendapatkan
solusinya, bahkan dalam hitungan jam kalau ditemukan bug, workaround sudah
tersedia untuk di download.
·
Paket Linux
merupakan satu kesatuan artinya, saat instalasi tergantung keinginan pemakai.
·
Sudah mulai banyak
didukung oleh vendor hardware maupun software dunia meskipun masih kalah dengan
windows.
Kekurangan Linux :
·
Belum banyak aplikasi yang mendukung Linux
· Tampilan dari sistem operasi ini kurang menarik
· Tidak banyak dukungan dari hardware-hardware tertentu
Info artikel berasal dari beberapa sumber di google.
· Tampilan dari sistem operasi ini kurang menarik
· Tidak banyak dukungan dari hardware-hardware tertentu
Info artikel berasal dari beberapa sumber di google.
Komentar
Posting Komentar